MAKAM BERTUAH
www.sukuangkola.blogspot.com
Kuburan bertuah "Tagor" di Mandailing.
Mandailing zaman naitom narobi (zaman old) sebelum datangnya agama samawy, adalah menganut kepercayaan "sipele begu". Didiskripsikan para leluhur Mandailing melakukan penyembahan animisme dan upacara-upacara ritual seperti pemangilan roh, pasusur begu, marsibaso dengan menyalakan kemenyan. Bahkan alunan Musik tradisionil Mandailing bernama Gordang Sambilan yang mendayu dan mistis diyakini pada zaman dulu merupakan ritual pemanggilan roh leluhur.
Sipelebegu mempunyai cara untuk meminta pertolongan roh leluhur untuk menyelamatkan rakyat dari marabahaya, bala, musim kemarau yang panjang dan gangguan hama yang menyerang padi. Dan tentu saja, seorang datu (sikerei, pawang,) tidak akan dipercaya jika perbuatannya tidak ada bukti. Misalnya masyarakat sangat sering mengalami, bahwa setelah selesai upacara pemanggilan hujan, maka hujan deras turun di hari yang sama di musim kemarau panjang itu.
Menurut penuturan dari ompung2 kita dahulu di sebuah perkampungan (banua), satu hal yang sangat kuat dari ritual Sipelebegu termasuk "Tagor". Tagor adalah suara gemuruh yang muncul dari kuburan moyang suatu marga yang termasuk raja adat di suatu perkampungan (banua). Tagor itu terdengar jelas dan bahkan mencapai 7 kilometer dari perbukitan ke pemukiman warga. Suara tagor kemudian dikenali sebagai pertanda akan ada suatu kejadian penting, misalnya keluarga dari kerabat semarga yang akan kawin atau meninggal. Dan itu sering terjadi atau pertanda sebuah musibah/gempa dll
Kuburan yang memiliki tagor adalah kuburan yang bertuah dari raja raja, yang kuburannya sangat panjang bisa mencapai 7 meter, atau minimal 3 meter. Dan arah kuburan tua tsb masih menghadap matahari. Seseorang raja2 di mandailing jaman naitam narobi meninggal dan dikubur dengan dua kuburan. Satu kuburan sendiri dan satu lagi kuburan hartanya.
Tagor yaitu sebuah patung keramat yang terdapat pada areal pemakaman kuno yang disebut lobu atau huta lobu, yang sewaktu-waktu akan berbunyi gemuruh (sebagai pertanda, seperti bunyi gordang ketika dimainkan) akan ada kaum bangsawan yang akan meninggal
Tagor itu kemudian hilang setelah anak anak muda menjarah harta yang ditanam itu kemudian di jual ke agen pemburu barang antik.
Komentar
Posting Komentar