Langsung ke konten utama

Angkola suku ku

Sekilas tentang Suku Angkola
Suku Angkola" bukan bagian Suku Batak

Etnis Angkola yang seringpula didialekkan Angkola, adalah 'suku bangsa' (orang Angkola menyebutnya Bangso Angkola) yang mendiami 3 Provinsi di Pulau Sumatera, yaitu
1.Provinsi Sumatera Utara
2.Provinsi Sumatera Barat
3.Provinsi Riau di Indonesia.
Orang atau Suku Angkola di Provinsi Sumatera Utara berada di Kota /Daerah :
1. Padang Sidimpuan
2. Kabupaten Padang Lawas
3. Kabupaten Padang Lawas Utara
4. Kabupaten Tapanuli Selatan
5. Kabupaten Labuhanbatu
6. Kabupaten Labuhan batu Utara
7.  Kabupaten Labuhanbatu Selatan
8.  Kabupaten Asahan
9. Kabupaten Batubara

Orang atau suku Angkola yang berada di Provinsi Sumatera Barat berada pada daerah atau kota :
1. Kabupaten Pasaman
2. Kabupaten Pasaman Barat, dan sekitarnya

Orang atau suku angkola yg berada  di Provinsi Riau berada di Kabupaten Rokan Hulu dan sekitarnya

 Pada awal masa penjajahan Belanda, kesemua wilayah Angkola awalnya masuk dalam Karesidenan Angkola atau Residentee Angkola di bawah Sumatra's West Kust Gouvernement atau ke Gubernuran Pesisir Barat Sumatera, bersama-sama Karesidenan Padang Laut (Padang Lauik) dan Karesidenan Padang Darat (Padang Darek).

Suku Angkola bukan batak

Jumlah populasi
1.700.000 jiwa (Sensus 2010)

[1] Kawasan dengan konsentrasi signifikan
A.Sumatera Utara 1.035.000
B.Sumatra Barat 214.000
C.Riau 210.000
D.Jakarta 80.000
E.Malaysia 30.000

[2]  Bahasa
Angkola
Minangkabau
Melayu
Agama
Islam (98 %)
Kristen (2%)
Kelompok etnik terdekat

1,Suku Mandailing
2.Suku Minangkabau
3.Suku Melayu
4.Suku Alas
5.Suku Gayo
6.Suku Karo
7.Suku Simalungun
8.Suku Nias
9.Suku Mentawai

Ketika Kesultanan Barus berhasil dikuasai Belanda (Setelah perjanjian di London Tracktaat Londonsche antara Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda, yang menukar guling wilayah Sumatera bagian utara yang awalnya diklaim Inggris dan wilayah Kalimantan bagian utara yang awalnya telah dikuasai Belanda), termasuk Afdeeling Tapanuli utara (Negeri Toba dan Negeri Silindung), yang kalau itu berada di bawah Kesultanan Aceh, Karesidenan Angkola dihapuskan.

Maka orang suku Angkola terpecah belah
Mengikuti wilayah atau daerah yg baru

1. Sebagian wilayah suku  Angkola digabungkan dalam wilayah Karesidenan Tapanuli yang berpusat di Tapian Na Uli (Tapanuli) di Barus
 Namun tetap dalam West Kust Sumatra's Gouvernement

2.Wilayah Suku Angkola masuk daerah Lubuk sikaping (Pasaman dan Pasaman Barat) masuk dalam Karesidenan Padang Darat dalam West Kust Sumatra's Gouvernement.

3. WIlayah SUKU ANGKOLA MASUK KE Tambusai (Rokan Hulu) masuk dalam wilayah Riau Gouvernement.

4.wilayah Suku Angkola masuk dalam Oost Kust Sumatra's Gouvernement atau Gubernuran Pantai Timur Sumatra, yaitu wilayah Labuhanbatu, Asahan dan Batubara.

5. Wilayah Angkola yang masuk dalam Karesidenan Tapanuli adalah Angkola, Padangsidempuan, dan Angkola Padanglawas.

  Semenjak berdiri Karesidenan Tapanuli, ibukota Angkola di kota Padang sidempuan dipindahkan secara berganti-ganti antara Kota Tapanuli dan Kota Padangsidempuan.

 Karesidenan Angkola dan pemerintahan suku Angkola terpecah belah dalam beberapa Kuria / luat / puak /  banua / huta dll yang dibentuk oleh Belanda dalam rangka Devide et Impera, hingga mencapai 50 Kuria serta banyak luat /puak / huta dll

 Kuria sendiri berasal dari Bahasa Arab, yaitu 'Qurya' yang berarti 'negeri', yang sering dipakai istilahnya dalam pemerintahan Darul Islam Minangkabau
www.sukuangkola.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makam PARA LELUHUR KELUARGA BESAR DALIMUNTHE DI MANDAILING

MAKAM BERTUAH www.sukuangkola.blogspot.com Kuburan bertuah "Tagor" di Mandailing. Mandailing zaman naitom narobi (zaman old) sebelum datangnya agama samawy, adalah menganut kepercayaan "sipele begu". Didiskripsikan para leluhur Mandailing melakukan penyembahan animisme dan upacara-upacara ritual seperti pemangilan roh, pasusur begu, marsibaso dengan menyalakan kemenyan. Bahkan alunan Musik tradisionil Mandailing bernama Gordang Sambilan yang mendayu dan mistis diyakini pada zaman dulu merupakan ritual pemanggilan roh leluhur. Sipelebegu mempunyai cara untuk meminta pertolongan roh leluhur untuk menyelamatkan rakyat dari marabahaya, bala, musim kemarau yang panjang dan gangguan hama yang menyerang padi. Dan tentu saja, seorang datu (sikerei, pawang,) tidak akan dipercaya jika perbuatannya tidak ada bukti. Misalnya masyarakat sangat sering mengalami, bahwa setelah selesai upacara pemanggilan hujan, maka hujan deras turun di hari yang sama di musim kemarau panja

Sejarah Raja Dalimunthe dan Daeng Malela

SEKILAS HUBUNGAN MARGA DALIMUNTHE DENGAN MARGA LUBIS   Pembuat Patung lokanatha Suatu kemungkinan ! Pembuat Patung Lokanatha adalah Namora pande bosi  ( DAENG MALELA ) Setelah menikah dgn Boru Dalimunthe  tradisi menurut dari adat istiadat Angkola memberikan Hauma atau tanah bagian waris / wakaf  untuk hak anak boru  terlebih dahulu  karena rasa sayang orang tua terhadap anak boru agar anak borunya tersebut Nyaman dan tidak menuntut hak waris dikemudian hari kepada saudara laki laki dari atas peninggalan orang tua.  Dari pembagian tersebut , berdirilah suatu kerajaan , untuk mengenang peristiwa perjalanan tersebut mungkin membuat patung Lokanatha dan tergoret Nama surya mengingatkan nama dari matahari Karena permaisurinya boru dalimunthe  adalah bergelar Putri Laen Bulan  Mungkin menurut keyakinan masing masing dimana pihak perempuan disebut pihak Bulan  dan pihak laki laki pihak matahari. Ada seorang juru pandai  pembuat Lokanatha, sedangkan ada juga Pandai Bosi yang  Da

Kerajaan Aru Barumun Raya

www.sukuangkola.blogspot.com Kisah suku angkola dan Kerajaan Aru Barumun Yang penting tetap selusur kisah kisah nama nama leluhurku . Buah jatuh tak jauh dari pohonnya Salah satu keturunan Oppu Tongku jolak maribu Dalimunthe ( Panglima Aru barumun  Mungkin Raja panai pd masa penyerangan kerajaan dari india selatan ke Kerajaan Sriwijaya  terberita abad 10 M ) Keturunannya Oppu Patuan Bolatan Dalimunthe menjadi saksi atau bukti dikenal sebagai dikenal pendiri kota rantau parapat . Salah satu referensi dari salah seorang Penulis berkebangsaan Portugis yg bernama #Tome Pires menulis tentang kerajaan Haru " Haru adalah kerajaan yg terbesar disumatera , rakyatnya banyak tetapi tidak kaya karena perdagangan , Ia banyak mempunyai kapal kapal kencang dan sangat terkenal daya penghancurnya .   #Raja Haru beragama islam dan berdiam dipedalaman dan negeri ini banyak sungai sungai yg berawa rawa sehingga sulit dimasuki. Raja tinggal dinegerinya. Sejak malaka lahir kerajaan haru tetap